Genius Loci Permukiman Bansir Laut di Kota Pontianak

  • Rika Savitri Institut Teknologi Bandung
  • Agus S Ekomadyo Institut Teknologi Bandung

Abstract

Wilayah yang memiliki sungai sebagai salah satu elemen ciri khas kota, sebagian besar memiliki peradaban yang tercipta di sepanjang tepian sungai. Kota Pontianak dilewati oleh Sungai Kapuas yang merupakan sungai terpanjang di Indonesia. Peradaban yang muncul di sepanjang tepian Sungai Kapuas memiliki khas budayanya tersendiri. Mulai dari kegiatan sehari-harinya yang memiliki interaksi erat dengan sungai, memiliki jalur transportasi dan distribusi dari sungai, dan mata pencahariannya bersumber dari sungai. Hal ini, membentuk citra kawasan yang atmosfernya menonjolkan keunikan sosial dan budaya masyarakat tersebut. Selain itu, karakter yang khas juga terlihat pada fasad kawasan, khususnya pada area permukiman, dengan mayoritas rumah berbentuk rumah kayu panggung. Penelitian ini mencoba untuk mencari genius loci dengan kasus yang ditelaah pada peradaban lokal di tepian Sungai Kapuas. Pengamatan dibatasi hanya pada penggalan sempadan Sungai Kapuas yang terletak pada Kelurahan Bansir Laut yang masih menjadi area permukiman vernakular. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan metode kualitatif untuk mengumpulkan dokumentasi digital di lapangan.

References

[1] K. A. Lynch, The Image of the City, Massachusetts: The MIT Press, 1960.
[2] S. R. Tamariska dan A. S. Ekomadyo, “'Place-Making' Ruang Interaksi Sosial Kampung Kota,” Jurnal Arsitektur dan Perkotaan "KORIDOR", vol. 8, no. 2, pp. 172-183, 2017.
[3] A. S. Ekomadyo, “Menulusuri Genius Loci Pasar Tradisional sebagai Ruang Sosial Urban di Nusantara,” San121212 Ref No.: A.2.5., 2012.
[4] C. Norberg-Schultz, Genius Loci: Towards a Phenomenology of Architecture, London: Academy Editions London, 1980.
[5] C. Norberg-Schultz, Genius Loci: Towards a Phenomenology of Architecture, New York: Rizzoli, 1991.
A. Sharr, Heidegger for Architect, London: Routledge, 2007.
[6] D. Moran, Introduction to Phenomenology, London: Routledge, 2000.
[7] R. A. Putra dan A. S. Ekomadyo, “Interpretasi Makna pada Warung Kopi Aceh. Studi Kasus: Warung Kopi Solong di Banda Aceh,” Jurnal Atrium: Jurnal Arsitektur Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta, vol. 1, no. 1, 2015.
[8] M. Zahnd, Perancangan Kota secara Terpadu: Teori Perancangan Kota dan Penerapannya, Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1999.
[9] J. W. Creswell, Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches, California: Sage Publication, Inc., 2008.
[10] A. S. Ekomadyo, A. Zahra dan I. Najmi, “Public Market as Urban Social Nodes: An Architectural Phenomenology Approach,” dalam Arte-Polis 4 International Conference - Creative Connectivity and the Making of Place, Bandung, 2012.
[11] H. H. Siregar, P. Natalivan dan A. S. Ekomadyo, “Cultural Assemblage as Genius Loci: Character Analysis of Medan City Center District,” dalam International Conference of Architectural Education in Asia (Eduarchsia), Yogyakarta, 2017.
[12] A. D. Nasution, S. Veronica, W. A. Adriansyah, B. D. Priatna dan dkk., “Kajian Genius Loci dalam Uji Signifikansi Kawasan Kesawan,” dalam Talenta Conference Series: Energy & Engineering (EE), 2019.
[13] T. Santri, R. F. Aditra dan A. S. Ekomadyo, “Genius Loci Kampung Areng di Lembang. Studi Kasus: Wisata Astronomi Imang Noong di Desa Wangunsari Kampung Eduwisata Areng Lembang Kabupaten Bandung Barat,” TIARSIE, vol. 16, no. 4, pp. 121-124, 2019.
[14] I. K. Sari, “Perubahan Karakter Arsitektur Permukiman Kampung Beting Kota Pontianak Kalimantan Barat,” Langkau Betang, vol. 1, no. 1, pp. 62-75, 2014.
Published
2021-03-31
How to Cite
SAVITRI, Rika; EKOMADYO, Agus S. Genius Loci Permukiman Bansir Laut di Kota Pontianak. Jurnal Tiarsie, [S.l.], v. 18, n. 1, p. 1-10, mar. 2021. ISSN 2623-2391. Available at: <https://jurnalunla.web.id/tiarsie/index.php/tiarsie/article/view/88>. Date accessed: 16 apr. 2024. doi: https://doi.org/10.32816/tiarsie.v18i1.88.