Pasak Bambu Pondasi Tiang Alternatif di Tanah Lunak

  • Encu Sutarman Universitas Langlangbuana

Abstract

Konstruksi diatas  tanah lunak yang tebal serta pasak bambu sebagai pondasi tiang alternatif memiliki daya dukung yang baik?  hal ini yang menjadi permasalahan yang mana kajian ini berdasarkan data soil test, mengunakan data SPT yang diconversi menjadi undrained shear strength. Kajian ini bermaksud untuk mendapatkan suatu daya dukung tanah dengan menggunakan pasak bambu dan bertujuan untuk mengetahui kapasitas ijin pasak bambu yang disyaratkan dari data undrained shear strength dengan metode daya dukung pondasi tiang tunggal dan group di tanah cohesive.
Tanah kohesif merupakan kumpulan dari partikel–partikel mineral yang mempunyai indeks plastisitas sesuai dengan batas Atterbeg. Tanah berbutir halus merupakan setengah bahan fraksi lebih kecil dari saringan # 200. Pengambilan tanah asli dengan melakukan pemboran di beberapa titik lokasi pada masing–masing kedalaman untuk satu titik lokasi bor berdasarkan ASTM D 1452, 1587, 1586) serta data SPT yang dilengkapi bor log, sifat fisis tanah, batas–batas Atterberg tanah asli. Kajian ini berdasarkan investigasi lapangan pembangunan jalur Kereta Api Semarang-Grobogan Jawa Tengah serta sumber terkait dari Dinamika Konsultan cv sebagai  konsultan perencana pada bulan September 2017 tahun anggaran 2017. Perhitungan daya dukung ijin pasak bambu tunggal dan group pasak bambu. Rasio adhesive terhadap cohesive berkisar 0.6 yang mana ca (adhesive) diambil nilai rata-rata sepanjang tiang sedangkan nilai undrained shear strength cu (kPa) setara dengan 2.5 NSPT. Daya dukung pasak untuk 1 lokasi dengan 1buah pasak bambu yang mana penampang ujung pasak tertutup/closed ended, diameter sebesar 6 cm, panjang tiang 8 m, panjang effektif pasak 6.50 m memberikan daya dukung batas sebesar 7.5 kN (0.84 T) sedangkan daya dukung batas pasak untuk 4 buah pasak bambu sebesar 19.3 kN (2.17 T), friction capacity memberikan nilai lebih besar dibandingkan end bearing capacity artinya daya dukung tanah lunak yang tebal meningkat tergantung dari kelengketan tanah terhadap tiang bambu sesuai panjang dan keliling pasak bambu. Dalam pemasangan lapangan; kombinasi geotextile atau tiang pasir dengan pasak bambu selain daya dukung tanah meningkat juga dapat mempercepat waktu consolidasi.

References

[1] Berry Peter L (1987), An introduction To Soil Mechanic, Mc Graw – Hill Book Company England.
[2] Bowles, Joseph (1984) E. Foundation, Mc Graw – Hill, Inc.
[3] Bowles, Joseph E. (1984) Physical And Geotechnical Propertises Of Soils, Mc Graw – Hill, Inc.
[4] Das, Braja M. (1985) Principles Of Geotechnical Engineering, Hemisphere Publishing Coorporation.
[5] Nasution Sarifudin.M.Eng, Ir,. (1990) Stabilitas Tanah, ITB.
[6] Prakash (1987), Pile Foundation Engineering, London.
[7] Sutarman, Encu (2006), Pengaruh Additive Kimia Terhadap Kuat Geser Tanah, ITB.
[8] Sutarman, Encu (2003). Konsep Dan Aplikasi Mekanika Tanah, Penerbit Andi, Jogjakarta.
[9] Sutarman, Encu (2013). Konsep Dan Aplikasi Pengantar Teknik Sipil, Penerbit Andi, Jogjakarta.
[10] Sutarman, Encu (2017), Settlement Khas Beberapa Jenis Tanah, Jurnal Istek, Kajian Islam, Sains dan Teknologi, Fakultas Sainstek UIN SGD Bandung, Edisi Mei 2017 Volume X No 1.
[11] Sengara. I , Dr (1992). Stabilitas Lereng’ ITB’.
[12] Suratman,. Ilyas, Dr.CEA.Ir,(2004). Perilaku Tanah, ITB.
[13] Sutarman, Encu (2017), Kapasitas Grup Pondasi Tiang Berdasarkan NSPT Pada Abutment Jembatan, Jurnal Tiarsie, Fakultas Teknik Unla Bandung, Edisi Desember 2017.
[14] Sutarman, Encu (2018), Pengaruh Vertical Drained Geotextile Dan Sand Column Terhadap Waktu Consolidasi, Jurnal Tekno Insentif Kopertis Wilayah IV, Edisi Oktober 2018.
Published
2018-08-28
How to Cite
SUTARMAN, Encu. Pasak Bambu Pondasi Tiang Alternatif di Tanah Lunak. Jurnal Tiarsie, [S.l.], v. 15, n. 1, p. 11-20, aug. 2018. ISSN 2623-2391. Available at: <https://jurnalunla.web.id/tiarsie/index.php/tiarsie/article/view/29>. Date accessed: 19 apr. 2024. doi: https://doi.org/10.32816/tiarsie.v15i1.29.